Monday, March 23, 2015

Pemerhati Anak Australia Kunjungi Lapas Kutoarjo - Travels of the Indonesia Institute's Colin Singer

By Ivan Aditya


Pemerhati anak warga negara Australia, Colin Singer mengunjungi Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Anak Kutoarjo, Selasa (13/01/2015). Sekretaris LSM bidang hukum Justice for Peace (JP) di negara bagian Australia Barat itu kagum dengan pola pembinaan anak didik (andik) Lapas Kutoarjo.

Dalam kunjungannya, Colin disuguhi berbagai fakta tentang kesibukan andik Lapas Anak Kutoarjo dalam berlatih usaha, mendalami seni serta pendidikan formal. Bahkan Colin juga membeli batik hasil karya para andik. "Bagi saya ini aneh, baru pertama kali, namun saya sangat kagum melihat apa yang ada di Kutoajo," ucap Colin menjawab pertanyaan KRjogja.com.

Kondisi tersebut berbeda dengan di Australia. Lapas anak di Australia dibuat dengan sistem keamanan yang ketat dan tidak ada kegiatan pembinaan seperti di Indonesia. Dalam peraturan di Australia, lanjutnya, lapas memang dibuat untuk memberikan efek jera bagi narapidana.

Untuk fasilitas, Lapas di Australia dibangun dengan anggaran yang besar, sehingga setiap kamar tahanan penuh dengan berbagai sarana untuk keperluan anak. Kendati demikian, kondisi itu tidak menjamin penghuninya bisa direhabilitasi dan bisa kembali ke masyarakat dengan baik. "Kebanyakan mereka terlibat kejahatan setelah keluar dan kembali lagi ke lapas," ungkapnya.

Menurutnya, temuan tersebut akan menjadi bahan diskusi antar aktivis di lembaganya. "Ini menarik, akan menjadi bahan diskusi dan saya sangat tertarik untuk bisa menerapkannya di Australia," tuturnya.  
This article originally appeared 13 January in Kedaulatan Rakyat.

No comments:

Post a Comment